Setelah sukses mengikut rangkaian kegiatan PROPESA (Program Pengenalan Studi dan Almamater), kini tiba saatnya untuk para peserta mengikut penutupan acara pada Senin, 23 Agustus 2021 di Aula Tahfidz Kampus 1.
Acara tersebut diawali dengan pembacaan kalam ilahi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hyme Oh Pondoku dan Mars Darunnajah, kemudian dilanjutkan dengan sambutan sekaligus nasehat oleh Ketua STAI Darunnajah Bogor, Ustadz Arizqi Ihsan Pratama, M.Pd
Berikut adalah nasehat penting yang disampaikan.
Imam Ibnul Qayyim berkata, ada lima kondisi dimana kita membutuhkan hidayah di setiap waktunya. Tak peduli apapun kondisi kita dan tak peduli apapun kedudukan kita. Berikut lima kondisi yang dimaksud.
Pertama
Orang yang jahil (bodoh)
Orang ini butuh hidayah, sebab dengan hidayah tersebut jalan yang ia tempuh akan semakin terang.
Ia akan belajar. Ia akan mengetahui mana yang sesat dan mana yang selamat. Mana yang sahih dan mana yang bid’ah dan lain sebagainya.
Kedua
Orang yang baru mengetahui separuh ilmu dan belum mengetahui separuhnya lagi.
Mungkin banyak diantara kita yang tahu sedikit ilmu tetapi belum mengetahui ilmu lainnya.
Maka kita butuh hidayah. Sehinga dengan hidayah yang kita dapatkan, Allah mudahkan kita untuk mengetahui ilmu lainnya.
Ketiga
Ada orang yang mengetahui dan meyakini ilmu padahal yang Ia yakini itu salah.
Maka orang ini butuh hidayah. Sehingga dengan hidayah yang Ia dapatkan, Allah akan tunjukan ilmu yang benar.
Keempat
Ada orang yang mengetahui banyak ilmu tapi ia belum bisa mengamalkan ilmu yang Ia miliki. Maka Orang ini butuh hidayah. Sehingga dengan hidayah yang Ia miliki, Allah akan mudahkan Ia untuk mengamalkan ilmunya.
Kelima
Para ulama, para ustadz, para kiai butuh hidayah. Sebab ketika mereka istiqomah dalam kebaikan belum tentu ketika meninggal dunia mereka meninggal dalam keadaan baik.
Banyak sejarah orang-orang baik terdahulu tapi mereka menggal dalam keadaan murtad.
Contohnya. Seorang muadzin yang di ceritakan oleh Imam Qurtubi. Yang pindah agama karena mencintai gadis nasrani. Kemudian sehari sebelum ia mencampuri istrinya Ia meninggal dunia jatuh dari atap.
Maka, hadirnya antum (kalian dalam bahasa arab) disini, kuliahnya antum di staida ini adalah bentuk ikhtiar kita untuk mendapatkah hidayah. Sehingga harapannya antum dan kita semua menjadi orang-orang yang sukses di dunia maupun di akhirat.
Sebagai penutup saya ingin menyampaikan perkataan Prof. Hamid. Beliau berkata:
“Jika kalian ingin mengenal dunia maka membacalah, jika kalian ingin dikenal dunia maka menulislah, dan jika kalian ingin memimpin dunia maka berilmulah.”
Kuatkan tekad, bangun semangat untuk menjadi mahasiswa berprestasi di Kampus Darunnajah. Ma’annajah fikulil umur. Barokallahu fikum.
Allahuakbar!!!
Selepas sambutan, ditutup dengan doa yang dilantunkan oleh ustadz Misbakhudin Azka, S.Pd kemudian dilanjutkan dengam pembagain hadiah. Beberapa kategori yang mendapatkan hadiah antara lain:
Peserta PROPESA Teraktif: Fina Meilani & Umar Wirahma Alam
Peserta PROPESA Terajin: Syahril & Aini Febrianti
Peserta PROPESA Tersemangat: Bayu Arif Sulana & Yumna Adzra Haidir
Kelompok:
Kelompok Terajin: Kelompok Aliyah Khairunnisa
Kelompok Terkompak: Kelompok Ananda sulthan
Kelompok Tersemangat: Kelompok Lalu Muhammad Hayyi
Acara berjalan lancar dan khidmat. Semoga kedepan lahir dari kampus darunnajah para ulama, para cendikiawan, dan pemimpin bangsa yang baik, dan amanah yang mampu membangun perdaban Islam yang gemilang.
Sampai jumpa di PROPESA selanjunya. Salam Sukses!
(TISKA/ANNAS TASYA/TIM Publikasi)