Dr. Arizqi Ihsan Pratama, M.Pd Selaku Direktur Universitas Darunnajah Kampus Bogor dan juga sebagai salah satu Inisiator berdirinya GMF menyampaikan bahwa Gerakan Menjaga Fitrah (GMF) dengan tagline “Merangkul Pelaku dan Korban, Menolak Legalisasi Penyimpangan Seksual” merupakan bentuk keresahan dan kepedulian IKA MPAI UIKA dalam merespon fenomena penyimpangan seksual yang marak terjadi di masyarakat secara umum dan lembaga pendidikan Islam khususnya.

Website Gerakan Menjaga Fitrah (GMF) telah lauching pada Sabtu, 10 Agustus 2024.

Website layanan edukasi dan konseling bagi adiksi pornografi dan Penyimpangan LGBTQ.

Inisiasi Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor dan Ikatan Keluaga Besar Alumni Magister PAI (IKA MPAI) Sekolah Pasca Sarjana UIKA Bogor.

Bentuk kegiatan GMF yakni Memberikan layanan preventif (pencegahan), layanan kuratif (konseling untuk pelaku dan korban), dan development, yakni berupa coaching maupun pendampingan bagi konseli agar mampu bertumbuh sesuai dengan fitrah dan potensi bakatnya hingga akhirnya mampu kembali pada kodratnya.

Fokus visi dan tujuan gerakan adalah Menyelamatkan generasi muda Islam dari ancaman penyimpangan seksual LGBTQ.

Gerakan Menjaga Fitrah (GMF) resmi diluncurkan di ruang konferensi Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. Peresmian gerakan ini dilakukan oleh Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.S. sekalu Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor dan juga penasihat GMF.

Beliau menekankan agar segala bentuk penyimpangan dan kekerasan seksual harus diluruskan dan ditangani sebagaimana mestinya. “Jangan biarkan umat ini terus berada dalam ketidak tahuan. Segala bentuk penyimpangan harus diluruskan,” katanya.

Prof. Dr. Hj. Imas Kania Rahman, M.Pd.I selaku Sekretaris Prodi Magister PAI dan juga Pembina GMF Menyampaikan bahwa gerakan ini hadir sebagai respons atas massifnya penyimpangan seksual di Indonesia. “Kita semua merasakan kengerian dan kesedihan mendalam atas banyaknya pelaku dan korban penyimpangan seksual.

Namun, tidak cukup hanya dengan merasa sedih, harus ada aksi, untuk itulah GMF ada,” ujarnya.

Saat ini, relawan GMF terdiri dari alumni MPAI UIKA dengan berbagai kompetensi, termasuk pakar konseling anak, pakar konseling adiksi pornografi, serta guru besar bimbingan konseling Islam.

Meskipun demikian, GMF terbuka bagi pihak lain yang ingin bergabung sebagai relawan, selama memiliki semangat dan tujuan yang sama.

Semoga kehadiran GMF menjadi secercah harapan di tengah gempuran propaganda penyimpangan seksual.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *