Pangkal kerusakan, kehancuran dunia dan akhirat adalah kebodohan. Bodohlah yang menyebabkan muslim tertinggal, bodohlah yang menyebabkan muslim tidak kuat, bodohlah yang menyebabkan muslim lemah.
Maka
Potensi untuk hebat, untuk sukses, untuk besar kita miliki bersama.
Maksimalkan pemberianku itu semua maka kalian akan menjadi pemenang.
Apakah potensi itu?
Allah Subhanahu Wa Ta’ala befirman:
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu *pendengaran, penglihatan, dan hati nurani,* agar kamu bersyukur.”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 78)
Ulama tafsir berpendapat bawah 3 Potensi ini merupakan tempat masuknya ilmu.
Mari sama-sama kita gunakan pendengaran kita, penglihatan kita, hati kita dengan maksimal untuk mendapatkan ilmu.
Jadikan UTS ini sebagai sarana untuk belajar dengan sebaik mungkin.
Bil imtihan yukrmul mar’u au yuhan.
Al i’timadu ala nafs asasunnajah
Dr. Arizqi Ihsan Pratama, M.Pd.