Komunitas Penulis Darunnajah (KOPDAR) berhasil menggelar kegiatan Kelas Menulis bersama Penulis Buku Sabilunnajihin, Mukhlisin Ibnu Mukhtaram, M.Pd pada Jum’at 14 Januari 2022 di Aula Tahfidz Kampus 1 Pondok Pesantren Darunnjah 2 Cipining.
Kegiatan yang bertema “Menuliskan Kehidupan dan Menghidupkan Tulisan” ini dihadiri oleh Mahasiswa STAI Darunnajah Bogor, anggota KOPDAR dan santriwan/i kelas 6 (niha’i/santri kelas akhir) Tarbiyatul Mu’allimin al-Islamiyyah.
Mengacu pada hasil survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) tingkat literasi masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah. Hasil survei tahun 2019 minat baca masyarakat Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara, atau berada 10 negara terbawah.
Sementara UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 %. Artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca. Hasil riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.
“Akan banyak kritikan ketika menulis tapi itu wajar dan menulislah dengan caramu, jangan takut untuk berkarya.” Tutur Abdul Hafiz, M.A selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STAI Darunnajah Bogor dalam sambutannya.
Memasuki acara inti yang disampaikan oleh Penulis Buku Sabilunnajihin, Muhlisin Ibnu Muhtarom, M.P.d., ada beberapa point catatan antara lain sebagai berikut:
- Mensyukuri karunia kehidupan yang telah Allah berikan, salah satunya dengan menulis supaya cerita tersebut abadi.
- Menulislah agar namamu tertulis
- Ide itu seperti ikan dilautan maka hendaknya menjadi seorang nelayan yang kreatif. Menjadi penulis yang mampu menjadikan ide-ide itu kedalam sebuah cerita.
- Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia meninggal meninggalkan nama.
- Kumpulkan setiap pengalamanmu yang mungkin pernah kamu tulis menjadi daftar yang tersusun.
- Satu objek yang sama memiliki sudut pandang yang berbeda.
- Seorang penulis terbaca dari tulisannya meskipun dengan tokoh lain dan dibubuhi agar lebih menarik.
- Untuk bisa menulis harus bisa membaca sebagaimana jika ingin bisa berpidato maka harus bisa menyimak.
- Mulai menulis dari merakit huruf menjadi kata.
- Belajar merangkai kata meski kita bukan pujangga.
- Bagaimana membentuk tim menulis yang baik? Menulis, Melibatkan proofreader dan kerjasama dengan penerbit.
- Harus sedikit nekad dan yakin bahwa kamu bisa. Rasa kurang pede, pikiran negatif pasti ada. Tapi hilangkan itu dengan niat yang baik dan bismillah.
Semoga dengan adanya kelas menulis ini menjadi wadah bagi para generasi muda untuk semakin semangat berliterasi. Dan mampu menciptakan berbagai karya yang menarik untuk dibaca.
Penulis: Andi Wahyudi
Editor: Fera Indriani, S.Pd